2.1. PENGERTIAN KOMITMEN GURU PROFESIONAL
Kata komitmen berasal dari bahasa latin commitere, to connect, entrust-the state of being obligated or emotionally, impelled adalah keyakinan yang mengikat (aqad) sedemikian kukuhnya sehingga membelenggu seluruh hati nuraninya dan kemudian menggerakan perilaku menuju arah yang diyakininya (I’tiqad ), (Tasmara, 2006 :26).
Park (dalam Ahmad dan Rajak, 2007) menjelaskan, komitmen guru merupakan kekuatan bathin yang datang dari dalam hati seorang guru dan kekuatan dari luar itu sendiri tentang tugasnya yang dapat memberi pengaruh besar terhadap sikap guru berupa tanggung jawab dan responsive (inavotif) terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa komitmen guru professional adalah suatu keterikatan diri terhadap tugas dan kewajiban sebagai guru yang dapat melahirkan tanggung jawab dan sikap responsive dan inovatif terhadap pekembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Jadi didalam komitmen tersebut terdapat beberapa unsur antara lain adanya kemampuan memahami diri dan tugasnya, pancaran sikap bathin (kekuatan bathin) kekuatan dari luar dan tanggap terhadap perubahan. Unsur-unsur inilah yang melahirkan tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban yang menjadi komitmen seseorang sehingga tugas tersebut dilakukan dengan penuh keikhlasan.
4 |
5 |
2.2. MACAM-MACAM KOMITMEN GURU PROFESIONAL
Louis (dalam Ahmad dan Razak,2007) menjelaskan 4 jenis komitmen guru :
2.2.1 Komitmen Terhadap Sekolah Sebagai Satu Unit Sosial
Sekolah adalah lembaga sosial yang tumbuh dan berkembang dari dan untuk masyarakat. Lembaga sosial formal tersebut merupakan suatu organisasi yaitu terikat terhadap tata aturan formal memiliki program dan target atau sasaran yang jelas serta struktur kepemimpinan penyelenggaraan atau pengelolaan yang resmi.
Pendidikan sekolah pada dasarnya adalah bagian dalam pendidikan keluarga, sekaligus lanjutan pendidikan dalam keluarga. Kehidupan di sekolah adalah jembatan bagi anak yang menghubungkan kehidupan dalam keluarga dengan kehidupan dalam masyarakat (Hasbullah,2006;46) sebagai lembaga formal sekolah terdiri dari pendidik dan anak didik yang sudah terjalin hubungan antar guru dan anak didik atau siswa-siswinya
Guru sebagai pendidik berkewajiban membawa anak didik ke arah kedewasaan dengan memanfaatkan pergaulan sehari-hari dalam pendidikan merupakan cara yang paling baik dan efektif dalam pembentukan pribadi anak didik. Cara ini akan menghilangkan jurang pemisah antara guru dan anak didik.
Dengan kata lain guru mempunyai komitmen terhadap sekolah, bertanggungjawab terhadap sekolah dan profesinya dalam arti dengan sukarela, menciptakan iklim sekolah yang kondusif dan berusaha mewujudkan tanggungjawab dan peranan sekolah dalam mewujudkan keberhasilan pendidikan dan pengajaran.
Menurut Hasbullah (2006;47), sebagai pendidikan yang bersifat formal, sekolah didalam melaksanakan fungsi pendidikan didasari oleh asas tanggungjawab sebagai berikut :
a. Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang ditetapkan menurut ketentuan-ketentan yang berlaku
b.
6 |
c. Tanggungjawab fungsional yaitu tanggungjawab professional pengelola dan pelaksana pedidikan. Tanggungjawab ini merupakan pelimpahan tanggungjawab dan keercayaan orangtua atau masyarakat kepada sekolah atau guru.
Fungsi dan peran sekolah dalam pedidikan, sekolah bertugas mendidik dan mengajar serta memperbaiki tingkahlaku anak didik. Sementara itu dalam mengembangakan kepribadian anak didik, peran sekolah melalui kurikulum menurut Hasbulloh (2006; 49-50) antara lain :
a) Anak didik belajar bergaul sessama anak didik, antara guru dengan anak didik, dan antara anak didik dengan karyawan.
b) Anak didik belajar menaati peraturan sekolah.
c) Mempersiapkan anak didiknya untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.
2.2.2 Komitmen Terhadap Kegiatan Akademik Sekolah
Guru yang mempuyai komitmen menyiapkan banyak waktu untuk melaksaakan tugas yang berkaitan dengan pembelajaran seperti, perancangan pengaaran, pengelolaan pengajara dan senantiasa berfikir tentang cara untuk meningkatkan keaktifan prestasi belajar siswa-siswi. Tugas guru terkait dengan komitmen terhadap kegiatan akademik sekolah antara lain :
1) Guru sebagai perancang pembelajaran
Komponen dalam system pembelajaran meliputi :
Ø Membuat dan merumuskan pembelajaran
Ø Menyaiapkan materi yang relevan dan dengan tujuan waktu, faslitas, perkembangan imu, kebutuhan dan kemmpuan siswa siswi.
Ø Merancang metode yang seusia dengan situasi dan kondisi dsiswa-siswi.
Ø
7 |
Ø Media, dalam hal ini guru berperan sbagai mediator dengan memperhatikan relevansi (seperti juga materi) efektik dan efisiensi, kesesuaian dengan motode serta pertimbangan praktis.
2) Guru sebagai pengelola pembelajaran
Tujuan umum pengelolaan elas adalah menydiakan dan menggunakan fasilitas dalam kegiatan belajar megajar, sedangka tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan siswa siswi dalam menggunaan alat-alat belajar, menediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa-siswi bekerja dan belajar, setra membantu siswa-siswi memperoleh hasil yang diharapkan.
Selain itu guru juga membimbing pengalaman sehari-hari anak didik kearah pengenalan tingkahlaku dan kepriadiannya sendiri.
3) Guru sebagai pengarah pembelajaran
Guru hendaknya berusaha menimbulkan, memelihara, dan meningkatkan motivasi peserta didik untk belajar. Dalam hubungan ini guru mempunyai fungsi sebagai motivator dalam keseluruhan kegiatan belajar mengajar. Empat hal yang dapat dikerjakan guru dalam memberikan motovasi adalah :
Ø Membangkitkan dorongan siswa-siswi untuk belajar
Ø Menjelaskan secara kongkrit apa ang dapat dilakukan pada akhir pengajaran.
Ø Memberikan gambaran terhadap prestasi yang dicapai hingga dapat merangsang pecapaian prestasi yang lebih baik.
Ø Membentuk kebiasaan belajar yang baik.
4) Guru sebagai pelaksana kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat pengalaman belajar yang akan didapat oleh peserta didik selama dia mengikuti proses pendidikan. Keberhasilan dari suatu kurikulum tergantung pada factor kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru, artinya guru adalah orang ang bertanggunjawab dalam upaya mewujudkan segala sesuatu yng ada dalam kuriulum resmi.
8 |
5) Guru sebagai evaluator
Tujuan utama penialan adalah unytuk melihat tingkat keberhasilan efktifitas dan efisiensi dalam proses pebelajaran. Di sampng tiu penilaian juga bertujuan untuk mengetahui kedudukan peserta didik didalam kelas atau kelompknya. Dalam menjalankan fungsinya sebagai penilai hasil belajar peserta didik, guru hendaknya secara terus menerus mengikuti hasil belajar yang telah dicapai peserta didik dari waktu ke waktu. Infrmasi yang diperoleh dari evaluasi ini akan menjadi umpan balik terhadap proses pembelajaran. Umpan balik yang diperoleh lewat penialaian akan dijadikan titik tolak ntuk memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran selanjutnya. Dengan demikian proses pembelajaran akan terus menerus ditingkatkan untuk memperoleh hasil yang optimal. (Uno, 2008; 2004)
2.2.3. Komitmen Terhadap Siswa-Siswi Sebagai Individu Yang Unik
Berikut ini adlah pendapat Gardner (1995) mengenai perbedaan yang prinsip dari siswa-siswi yang harus diketahui oleh guru sebagai landasan membangun komitmen kesadaran bahwa pelajar adlah individu yang unik.
Ø Perbedaan dalam latar belakang rumah
a. Rumah yang kaya dan rumah yang miskin.
b. Rumah tempat anak hidup berbahagia dan rumah tempat anak tidak hidup berbahagia.
c. Rumah tempat banyak yang dikerjakan dan dilihat, dan rumah tempat yang sedikit hal-hal yang menstimulasi anak.
d. Bahasa yang berbeda-beda yang dipergunakan di rumah-rumah.
e.
9 |
f. Lingkungan sekitar sekolah
Ø Perbeadaan dalam kesehatan dan nutrisi
a. Tinggi dan berat anak; energy anak dan kesiagaan umum-sering dikaitkan dengan makanan yang mereka makan.
b. Catatan tentang penyakit anak berapa sering anak tidak masuk sekolah.
c. Kesehatan nasional anak, apak ank bahagia dan dapat bergaul dengan yang lain-lain/apak anak menunjukan tanda-tanda “bahaya” ketidak bahagian (kurang minat, terlalu diam dan terlalu agresif).
d. Pengheliatan dan pendengaran anak.
Ø Perbedaan dalam kemampuan anak di sekolah
a. Perkembangan pengetahuan dan keterampilan anak, khususnya dalam mata-mata pelajaran dasar, seperti bahasa dan matematika.
b. Perkembangan pemahaman anak, khususnya kemampuan mereka untuk memahami ide-ide abstrak.
c. Perkembangan minat anak pada subject-subject estetis seperti seni dan music.
d. Perkembangn anak pada mata-mata pelajaran yang menuntut kondisi fisik, seperti permainan, keterampilan dan kerajinan.
e. Perkembangan tanggung jawab anak dan pengertiannya tentang cara berperilaku.
Ø Perbedaan dalam minat
Anak-anak memiliki perbedaan minat baik didalam maupun diluar sekolah. Dengan mengetahui minat anak-anak, guru dapat belajar bagaimana menyajikan pelajaran, sehingga dapat ebih diminati dan bermakna bagi anak. Dengan cara ini anak-anak lebih cenderung mengarahkan perhatiannya dan upayanya pada pekerjaannya.
2.2.4.
10 |
Seorang guru senantiasa merespons perubaha-perubahan pengetahuan baru dan terkini terutama ide-ide baru tersebut dalam implementasi kurikulum dikelas, sehingga pembelajaran bermutu.
Mutu pembelajaran / mutu pendidikan akan dapat dicapai jika guru memenuhi kebutuhan siswa-siswi dan yang harus dipersiapkan oleh guru. Kemampuan guru menciptakan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan adalah uapaya posistif untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Keterampilan itu ditambah lagi dengan upaya maksimal guru dengan menerapkan 8 ketermpilan dasar mengajar. Keterampilan membuka dan menutup ppelajaran, keterampilan bertanya, keterampilan member penguatan, keterampilan menjelaskan, keterampilan mengelola kelas, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil dan keterampilan mengajar kelompok kecil.
Pembelajaran Aktif Dan Menyenangkan
Mengajar adalah upaya yang dilakukan guru untuk menciptakan suasana yang kondusif agar terjadi proses pembelajaran yang efektif. Menjadikan proses pembelajaran yang efekti artinya harus mampu melibatkan peserta didik, baik keterlibatan emosional, pikiran dan fisik. Keterlibatan emosinal menjadikan siswa-siswi merasakan pentingnya materi yang dipelajari, sehingga benar-benar menjadi sebuah kebutuhan. Melibatkan pikiran, siswa-siswi dapat digerakan dan dibangkitkan motivasinya agar melibatkan pikiran untuk mempelajari konsep maupun prinsip dalam ilmpu pengetahuan yang dipelajari, dan keterlibatan fisik adalh untuk mengasah keterampilan dan mengembangkan bakat.
Untuk memenuhi hal tersebut guru dituntut mengelola proses belajar-mengajar yang memberikan rangsangan kepada siswa-siswi sehingga dia mampu belajar. Dengan demikian keinginan untuk mencapai 3 ranah pembelajaran, yakni kognitif, afekti dan psikomotorik dapat dicapai.
11 |
Upaya dalam menciptakan pembelajaran aktif dan menyenangkan pada dasrnya dapat dilakukan melalui penerapan keterampilan dasar mengajar tersebut dengan konsisten, apalagi jika guru mampu menciptakan improvisasi dan pengembangan setiap keterampilan dasar mengajar.
2.3. CIRI-CIRI KOMITMEN GURU PROFESIONAL
Glickman (dalam Burhanudin, dkk, 1995 : 124) menggambarkan ciri-ciri komitmen guru profesional, antara lain :
A. Tingginya perhatian terhadap siswa-siswi
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru terkait dengan perhatiannya kepada siswa dan siswinya, antara lain sebagai berikut :
1. Memberikan bimbingan
Salah satu tugas guru adalah membimbing siswa-siswi. Membimbing berarti mengarahkan siswa-siswi yang mempunyai kemampuan kurang, sedang dan tinggi.
Disini arti bimbingan yang sebenarnya bagi guru. Guru harus memahami masing-masing siswa-siswinya dari kondisi fisik dan psikisnya agar mampu melaksanakan pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Dalam proses bimbingan, guru menyatu dalam jiwa siswa-siswinya tidak boleh egois atau memaksakan kehendak dengan tujuan agar pengajaran cepat sesuai dengan target waktu. Akan tetapi guru dituntut untuk mengahrgai kemampuan siswa siswinya dengan tidak melupakan batasan waktu.
2. Mengadakan komunikasi yang intensif teutama dalam memperoleh infomasi tentang anak didik
Komunikasi dalam segala hal sangat dibutuhkan, apalagi berkaitan dengan aktifitas sebagi guru. Guru yang bijaksana adalah guru yang peduli terhadap keadaan siswa-siswinya. Perbedaan-perbedaan yang terdapat pada peserta didik hendaknya dijadikan landasan dalam memberikan pengajaran. Oleh karenanya, guru harus selalu menjalin komunikasi intensif dengan orang tua dan masyarakat terkait dengan keadaan keluarga, lingkungan dan pergaulan peserta didiknya. Disinilah peran guru sebagi pengganti orang tua didalam menyiapkan siswa-siswinya menjadi anggota masyarakat.
B.
12 |
Tugas guru merupakan tugas yang kompleks mulai dari mendidik, mengajar, melatih, membimbing dan sebagainya. Oleh karenanya guru harus memiliki banyak waktu dan tenaga untuk menunaikan kewajibannya yaitu sebagai berikut :
1. Guru tidak hanya pendidik didalam kelas, tetapi juga disela-sela waktu di luar jam mengajar.
2. Guru sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat
C. Bekerja sebanyak-banyaknya untuk orang lain
Pekerjaan menjadi guru adalah pekerjaan dibidang jasa. Terkait dengan tugas tersebut, para guru dibebankan dengan tugas-tugas sebagai berikut :
1. Guru memiliki tugas profesional
Guru merupakan profesi/jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Jenis pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang diluar bidang kependidikan meskipun kenyataannya masih banyak dilakukan orang diluar kependidikan.
2. Guru memiliki tugas kemanusiaan
Tugas guru dalam bidang kemanusiaan disekolah harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua. Ia harus mapu menarik simpati sehingga ia menjai idola para siswa-siswinya.
3. Guru memiliki tugas kemasyarakatan
Masyarakat menempatkan guru pada tempat yang lebih terhormat dilingkungannya karena dari seorang guru diharapkan masyarakat dapat memperoleh ilmu pengetahuan.
2.4.
13 |
Guru yang memiliki komitmen terhadap tugas setidaknya dari dalam dirinya terpancar beberapa sikap :
1. Tugas sebagai guru merupakan pancaran sikap bathin
Melaksanakan tugas sebagai guru hendaknya merupakan panggilan jiwa yang lahir dari ketulusan hati untuk menjalankan tugas tersebut dengan sungguh-sungguh tanpa paksa dan dipaksakan.
2. Siap sedia dimanapun
Dengan modal kompetensi sosial yang dimiliki oleh para guru, tempat tugas dimana pun tidaklah menjadi penghalang untuk menunaikan kewajibannya sebagai pendidik. Dengan kompetensi tersebut seorang guru mampu beradaptasi dimanapun dan dengan siapapun.
3. Tanggap terhadap perubahan
Guru yang profesional adalah yang terus menerus membudayakan diri dengan memiliki cukup waktu luang untuk mempertajam daya intelektualnya. Dengan demikian segala bentuk perubahan yang terjadi ditengah masyarakat terutama yang berkaitan dengan pengetahuan harus mendapat perhatian.
0 komentar:
Posting Komentar